Minimnya literasi seringkali membuat kita kurang paham dan tidak menjadi lebih paham dalam menjalankan bisnis. Salah satu bisnis yang dalam 5 tahun terakhir sangat trending di dunia yaitu forex trading berbasis EA. Menjalankan trading dengan EA membutuhkan beberapa alat salah satunya adalah server atau lebih dikenal dengan istila virtual private server (vps).
Selain fokus pada bisnis tradingnya, trader akhirnya juga perlu untuk memahami cara kerja vps. Meskipun sebenarnya menggunakan vps relatif lebih mudah, karena umumnya server trading atau vps trading berbasis Windows sehingga mengoperasikannya sama seperti mengoperasikan PC/Laptop. Mereka hanya perlu program remote desktop untuk mengakses vps trading yang sudah dilanggan, selanjutnya yang dihadapi sama persis dengan PC/Laptop, relatif gampang.
Namun seringnya, pemahaman terkait vps trading yang tidak lain hanya seperti PC/Laptop saja kurang dimengerti dengan baik. Berikut ini ini adalah 5 kesalahpahaman user pengguna vps untuk trading forex yang sering menjadi alasan vps fx sering bermasalah dan user tidak fokus pada bisnisnya.
Daftar Isi
Terlalu Fokus Pada Latency
Kesalahpahaman yang pertama, pengguna berusaha keras nyari latency paling baik, 1ms latency ke broker. Memang bisa didapatkan vps trading dengan latency 1ms ke server MetaTrader broker. Namun sayangnya trade execution order di platform MetaTrader tidak memungkinkan user mendapatkan 1ms. Anda banyak resistansi yang dilewati saat transaksi dilakukan, bahkan MetaTrader memiliki plugin khusus yang bisa mengatur waktu transaksi user yang bertujuan untuk manajemen resiko bisnis broker. Jadi hampir mustahil user MetaTrader mendapatkan kecepatan eksekusi trading 1ms. Bisa dicek kok dengan sedikit tester waktu eksekusi trading ini menggunakan bahasa Meta Language.
Berapa sebenarnya latency ideal untuk vps trading?
Untuk menjawab ini maka kita perlu ketahui berapa waktu eksekusi order broker yang Anda gunakan? Waktu order <150ms termasuk broker dengan eksekusi cepat. 200 – 500ms termasuk eksekusi standard. Broker dengan >500ms waktu eksekusi ordernya sudah masuk kategori broker lambat.
Dengan data tersebut bisa disimpulan, latency ya… kurang dari 100ms ke server broker sebenarnya sudah paling OK.
Catatan: Semakin besar broker, seringkali mereka kurang aware terhadap waktu eksekusi trading usernya. Server semakin penuh, infrastruktur server MetaTrader mereka selalu telat dalam peningkatan kapasitas, dan faktor teknis manajemen resiko lainnya, hasilnya broker-broker besar biasanya waktu eksekusi tradingnya lambat.
Server Hanya Untuk Robot Trading Otomatis Saja
Kesalahpahaman yang kedua, adalah penggunaan vps trading khusus hanya user-user yang menggunakan robot trading otomatis saja.
Robot trading adalah istilah untuk expert advisor yang dikembangkan dengan Meta Language atau bahasa pemrograman lain yang memiliki fitur atau logika transaksi order. Jadi robot trading formatnya adalah EA yang memiliki logik konsep & eksekusi trading.
Sedangkan Meta Language bisa saja digunakan untuk mendukung kegiatan trading yang bersifat non eksekusi dan tidak memiliki logika eksekusi konsep trading. Misalnya script, indikator, atau expert untuk alert WebRequest, Library dll.
Bisa saja kegiatan trading yang sifatnya manual, atau semi otomatis bisa mengunakan vps trading, misalkan user memiliki tool scaning market struktur yang dibuat dengan Meta Language, dijalankan di server agar bisa terus-menerus melakukan scanning market dan memberikan notifikasi momentum saat ditemukan kondisi yang diinginkan, trader lalu menjalankan transaksinya secara manual.
Ada juga penggunaan copy trade, program copy trade tidak memiliki logika untuk trading, program ini bekerja hanya menyalurkan order saja dengan parameter yang ditentukan trader, program copy trade dijalankan di server vps forex, lalu master tradingnya bisa saja melakukan transaksinya secara manual. Maka program copy trade tersebut mem-follow trading master. Jadi, vps hanya digunakan untuk menjalankan tool copy trade saja bukan robot trading.
Dan macam-macam lagi penggunaan server untuk kegiatan yang mendukung bisnis trading Anda lebih baik.
Server Hanya Untuk Menjalankan MetaTrader Saja.
Lanjut ke pemahaman yang salah berikutnya yaitu server hanya berfungsi untuk trading dengan MetaTrader saja. Padahal vps bisa saja digunakan untuk hal penting lainnya yang bisa mendukung bisnis trading. Misalkan untuk membangun webhook agar bisa berkomunitasi dengan platform trading lain seperti TradingView, atau mungkin untuk menjalankan program Python untuk trading di Binance atau Indodax dll. Bahkan server bisa dimanfaatkan untuk kegiatan spesifik yang berkaitan dengan trading seperti monitoring kalender berita ekonomi berdampak tinggi, dan mengirimkan alert melalui Whatsapp atau Telegram. Dan masih banyak lagi.
Memang ini membutuhkan pemahaman lanjutan dari user agar bisa memanfaat server secara optimal. Maka user perlu memilih server untuk trading yang memiliki fitur-fitur yang tidak biasa-biasa saja. Karena sebenarnya server tersebut bisa memiliki nilai tambah apabila provider bisa fokus mengembangkan server trading yang maksimal.
Menjalankan MetaTrader Terlalu Banyak
Ini adalah kesalahpahaman yang paling klasik yang banyak dimiliki pengguna server tidak hanya di Indonesia tapi di seluruh dunia. Minim literasi akan membuat pemahaman user semakin salah.
Kebanyakan user menyewa vps trading dengan spesifikasi rendah misalkan 1GB Memori dan 1core CPU saja, namun menjalankan MetaTrader lebih dari 3 misalnya.
MetaTrader khususnya MT5 bekerja lebih berat dibandingkan MT4, requirement untuk menjalankan MetaTrader minimal 512MB memory, sedangkan vps dengan spesifikasi 1GB biasanya separuhnya sendiri sudah digunakan untuk sistem, memori idle-lah yang nanti diperlukan untuk menjalankan MetaTrader, jadi memori 1GB secara teori sebaiknya menggunakan 1 MetaTrader saja, itupun jika pekerjaannya berat bisa saja vps tidak kuat.
Karena meskipun yang dijalankan sama-sama MetaTrader, setiap user menggunakannya dengan cara yang berbeda. Misalkan salah satu user hanya menjalankan 1 order di 1 pair saja, tentunya pemakaian akan berbeda dengan user lain yang menggunakan banyak pair dan banyak order, ini tidak bisa disamakan. Sehingga kurang bijak untuk bisnis Anda jika server dengan kemampuan kecil dipaksa menjalankan tugas berat.
Setiap vps provider memiliki teknologi yang berbeda.
Memilih vps trading juga cukup menentukan kenyamanan dalam menjalankan bisnis trading di server. Yang saat ini sering dipahami, user mencari paket vps dengan janji bisa menjalankan banyak MetaTrader pada paket atau spesifikasi kecil. Pemahaman ini jelas kurang benar, karena kemampuan banyak atau sedikit MetaTrader yang bisa berjalan tergantung spesifikasi vps, teknologi vps dan bisa saja adanya kebijakan internal provider untuk menjaga overselling.
Tanyakan kebutuhan Anda kepada provider yang Anda percaya, gunakan spesifikasi yang masuk akal dengan jumlah MetaTrader yang akan dijalankan. Pantau kegiatan dan penggunaan melalui task manager untuk memastikan server bekerja tidak overload, pilih provider yang memiliki opsi alert saat penggunaan server overload agar Anda bisa antisipasi apabila resource server Anda penuh.
Tidak Antisipasi Kegagalan Sistem
Menggunakan server trading untuk bisnis, artinya menambah parameter resiko bisnis yaitu kegagalan sistem. User umumnya memiliki pemahaman menggunakan server yang murah saja, spesifikasi kecil dan bisa banyak MetaTrader yang dijalankan. Pemahaman ini sebenarnya tidak selalu salah apabila memiliki pemahaman konsekuensi atas resiko yang bisa terjadi, dan buruknya adalah jika resiko ini tidak pernah dibayangkan namun terjadi. Tentu bisa merugikan bisnis Anda.
Bahkan google-pun bisa mengalami down. Jadi pastikan Anda paham bahwa server trading Anda bisa saja down agar lebih antisipasi.
Jadi, apa saja yang perlu diperhatikan?
1. Gunakan parameter transaksi yang aman, misalkan jika vps trading digunakan untuk full otomatis. Penerapan stoploss disetiap order akan menjaga resiko tetap terukur bahkan pada saat mungkin server mengalami kendala.
Jika transaksi Anda yang termasuk kategori High Frequency Trading, transaksi banyak sekali, menggunakan dinamik trailing dan banyak akun, penggunaan vps mungkin kurang cocok. Anda bisa memilih Baremetal Trading Server atau Dedicated Trading Server yang kemampuannya jauh lebih baik dibandingkan teknologi vps. Minimal gunakan server berteknologi cloud vps trading, bukan on premise vps trading. Kebanyakan vps forex di Indonesia bertipe on premise. VPSTrading.net bisa jadi pilihan untuk cloud vps trading atau dedicated server trading-nya.
2. Rajin memantau penggunaan resource, jika merasa performa server melambat, mungkin pemakaian sedang tinggi atau koneksi remote yang sedang tidak stabil. Gunakan fitur alert monitoring resource jika provider Anda menyediakan.
3. Gunakan alert monitoring uptimerobot, atau alert updown apabila provider menyediakan. Alert ini akan memberikan early warning jika vps mengalami masalah atau down, sehingga Anda bisa cepat bertindak.
Semoga bermanfaat & terima kasih telah membaca 🙂